Sekitar akhir tahun 2015, ayah
saya memberikan saran pada saya untuk mulai menabung umroh. Saya tidak
menanggapi serius karena saya pikir
waktu itu yang wajib kan haji, lebih baik langsung nabung aja buat haji. Tak lama
teman saya menawari saya tabungan haji dan umroh di armina reka, bisa dicicil
kok, terserah mau berapa besarnya per bulan. Tidak mengikat. Ya sudah tak pikir panjang saya mengiyakan.
Ibadah tak cukup diniatkan dalam hati, tapi harus di follow up dengan tindakan
juga kan?
Akhir 2016 Mita menghubungi saya
ada promo umroh bulan Januari 2017, tabungan saya udah cukup tuh, Mita
menawarkan saya mau tidak ikut daftar. Meski masih sedikit ragu, entah kenapa
saya menjawab iya daftar aja lah. Singkatnya saya terdaftar ikut rombongan di
bulan Januari-Februari 2017. Menjelang keberangkatan, kondisi saya sakit, dan
berpikir untuk menunda keberangkatan. Beberapa hal lainnya menambah kegalauan
waktu itu. Nah, bulan Desember saat pulang ke rumah, saya diskusikan ke orang
tua tentang kondisi dan kegalauan saya. Ayah saya berkata: “ke tanah suci itu
panggilan Allah, tidak semua orang berkesempatan ke sana, kenapa harus ragu
jika kesempatan sudah di depan mata? Kita tinggal pasrah dan mohon kekuatan
sama Allah, dikuatkan, disehatkan, Insya Allah dimudahkan.”
Deg. Saya baru sadar hal itu.
Saya cuma menabung selama 1 tahun loh, eh ada kesempatan promo dengan biaya
lebih murah. Banyak saudara atau teman-teman saya yang secara materi lebih
‘mampu’, tapi belum dapat kesempatan atau merasa terpanggil untuk ke tanah
suci, memprioritaskan kebutuhan yang lain atau menundanya. Saya? Sudah dapat
kursi, sudah dapat ijin cuti pula, masak karena sakit atau takut mundur gitu
aja?
Akhirnya Bismillah saya kuatkan
niat, perbanyak ibadah,shalat taubat dan shalat malam. Tanggal 27 Januari pagi saya berangkat ke Bandara Soekarno Hatta
menuju Tanah Suci dalam kondisi sehat. Alhamdulillah.
Mungkin catatan perjalanan umroh
akan saya share lain hari, tapi kali ini kita akan bicara tentang panggilan ke
Tanah Suci. Dalam Hadits, Rasulullah SAW menganjurkan untuk tidak melakukan ziarah kecuali tiga tempat. Yakni Masjidil
Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsha.
“Tidak ditekankan untuk bepergian kecuali pada tiga masjid yaitu;
Masjidil Haram, Masjidku ini (Masjid Nabawi) dan Masjidil Aqsha (di Palestina)”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Umroh disebut juga haji kecil,
karena untuk melaksanakannya harus
melakukan rukun-rukun seperti memakai pakaian ihram, tawaf di Ka’bah dan Sa’i
di bukit Shafa-Marwah, hanya saja secara waktu lebih fleksibel. Sayangnya saat
ini banyak orang yang mampu mengunjungi tanah suci, namun kurang bisa memaknai
ibadah umroh dengan sebenar2nya ibadah. Lebih cenderung ke traveling atau
belanja. Judulnya sih perjalanan spiritual, tapi ketika di tanah suci, upload
sosmed ga pernah absen, waktu ibadah terpotong shopping, dan saat kembali ke
tanah air tak ada perbaikan atau perubahan dalam hal akhlak atau ibadah.
Astaghfirullah... Padahal Umroh memiliki banyak keutamaan seperti ;
# Umroh
akan mensucikan Hamba Allah seperti bayi yang baru lahir
Abu Hurairah RA,
Nabi Muhammad SAW bersabda:
Barang siapa
melakukan haji ikhlas karena Allah SWT tanpa berbuat keji dan kefasikan, maka
ia kembali tanpa dosa sebagaimana waktu ia dilahirkan oleh ibunya. (HR. Bukhari
dan Muslim)
Ibadah dengan
ikhlas dan khusyuk, menaati rukun umrah, dan menjaga perilaku tentu saja harus
kita persiapkan sebaik-baiknya agar memperoleh keutamaan ini.
#Umroh
dapat menjauhkan kefakiran dan didekatkan kepada Surga
Dari Ibnu
Mas’ud, Rasulullah bersabda :
Iringilah antara
ibadah haji dan umroh karean keduanya meniadakan dosa dan kefakiran,
sebagaimana alat peniup api, menghilangkan kotoran (karat) besi, emas, dan
perak, dan tidak ada balasan bagi haji mabrur melainkan surga (HR. At Tirmidzi,
An Nasa’i, dan lainnya)
Ga ada lagi alasan
takut harta akan berkurang karena umrah, yakin Allah akan cukupkan, maka
niatkan kuat-kuat mulai dari sekarang yaa
# Dengan
umroh, Allah akan mengabulkan permintaan Hamba-Nya
Dari Ibnu Umar
RA, Rasulullah bersabda :
Orang yang
berperang di jalan Allah dan orang yang menunaikan haji dan umrah, adalah
delegasi Allah (ketika) Allah menyeru mereka, maka mereka memenuhi
panggilan-Nya. Dan (ketika) mereka meminta kepada-Nya, maka Allah akan
mengabulkan (permintaan mereka)
Jadi berdoalah
sebanyak-banyaknya dan sepuasnya ketika
di tanah haram.
#Umroh
menjadi jihad bagi wanita
Dari Aisyah RA,
Rasulullah bersabda :
Wahai
Rasulullah, apakah wanita juga wajib berjihad? Rasulullah menjawab : Iya. Dia
wajib berijihad tanpa ada peperangan di dalamnya, yaitu dengan haji dan umrah
(HR. Ibnu Majah)
So, kalian para
wanita shalihah, jangan ragu untuk bepergian jauh menjadi tamu Allah. Yakin
akan perlindungan Allah dan kemudahan ketika ada di rumah Allah.
No comments:
Post a Comment