Hallo semuanyaaa....
Lama sekali engga nulis, karena emang engga pernah me-nyem-pat-kan diri untuk nulis
Kali ini pengen share pengalaman saya kemarin main ke Galeri Nasional (akhirnya) sekitar hari sabtu tanggal 25 Maret 2017. Kalo baca di web dan berita-berita online (Koran Jakarta dan web Galnas sendiri) Galeri Nasional Indonesia kembali menggelar Pameran Seni Rupa Nusantara 2017. Acara akbar 2 tahunan (biennale) ini bersifat terbuka dan mengakomodir para perupa dari berbagai wilayah di Indonesia untuk berpartisipasi menampilkan karya terbaiknya di ajang pameran bertaraf nasional. Tema “REST AREA – Perupa Membaca Indonesia” kali ini ingin menggali apakah karya seni rupa masih memiliki fungsi sebagai saksi zaman, apakah masih memiliki kekuatan untuk menyentuh kesadaran reflektif penonton, apakah masih memiliki potensi menggugah kesadaran kritis penikmatnya, dan apakah masih memiliki kekuatan misteri yang mendorong keluasan imajinasi bagi masyarakat.
FYI, di Galeri Nasional ada 2 jenis pameran , Pameran Tetap dan Pameran Temporer. Nah REST AREA ini termasuk Pameran Temporer yang memang hanya diselenggarakan dari tanggal 7 - 27 Maret 2017. dibanding Pameran Temporer lain yang biasanya cuma memakai 1 atau 2 gedung yang ada di Galnas, REST AREA memakai semua gedung dari Gedung A, B, C dan D.
|
Romantika Politik Humor - Evy Yonathan |
|
Di balik selembar kain - Enggar Rhomadioni |
|
Multikultur - Tito Tryamei |
|
Penanaman Sejuta Tembok - Harun |
|
Casan Bakterian - Q'Bro Pandam (sang pelukis sedang menjelaskan karyanya) |
|
Mencari Tuhan - Ong Hari Wahyu |
|
Seeing The Possibility and Chance #2 - Made Toris Mahendra |
|
Pro Eksistensi - Abenk Alter |
|
Ada Asap Ada Api - Jayus Agus Tono
Sebenarnya masih buanyak karya-karya unik dan menarik, tapi aku lanjut di next post aja yaa... |
No comments:
Post a Comment